Powered By Blogger

Minggu, 12 Oktober 2014

Perlawanan Blitar terhadap Jepang (Tokoh, Penyebabnya, Jalan Perlawanan, dan Akhir Perlawanan)

Hereblogkita.blogspot.com dateng lagi nih! post kali ini tentang Perlawanan Blitar terhadap Jepang. Selamat membaca! ;;) . 
Jangan lupa Follow twitter saya @Adhe_tertia . Terima Kasih!

PERLAWANAN   PETA   SECARA SINGKAT
Perlawanan ini dipimpin oleh Syodanco Supriyadi, Syodanco Muradi, dan Dr. Ismail. Perlawanan ini disebabkan karena persoalan pengumpulan padi, Romusha maupun Heiho yangdilakukan secara paksa dan diluar batas kemanusiaan.

Sebagai putera rakyat para pejuang tidak tega melihat penderitaan rakyat. Di samping itu sikap para pelatih militer Jepang yang angkuh dan merendahkan prajurit-prajurit Indonesia. Perlawanan PETA di Blitar merupakan perlawanan yang terbesar di Jawa.

Tetapi, dengan tipu muslihat Jepang melalui Kolonel Katagiri (Komandan Pasukan Jepang), pasukan PETA berhasil ditipu dengan pura-pura diajak berunding. Empat perwira PETA dihukum mati dan tiga lainnya disiksa sampai mati. Sedangkan Syodanco Supriyadi berhasil meloloskan diri.

INTI PERLAWANAN PETA BLITAR TERHADAP JEPANG

Tokoh : Syodanco Supriyadi, Syodanco Muradi, dan Dr. Ismail
Sebab : karena persoalan pengumpulan padi, Romusha maupun Heiho yangdilakukan secara      paksa dan diluar batas kemanusiaan.

Jalan Perlawanan :
Karena yang melawan adalah pasukan PETA, Jepang menjadi sangat khawatir, oleh sebab itu bala tentara Jepang segera dikerahkan untuk menyerbu para pejuang. Maka terjadilah pertempuran sengit antara tentara PETA melawan serdadu-serdadu Jepang.


Dalam pertempuran tersebut kedua belah pihak menderita korban banyak. Tetapi sayang sekali pertempuran yang dilakukan oleh pasukan PETA itu mengalami kegagalan. Karena situasi dan kondisi pada saat itu memang belum matang. Kerja sama pasukan PETA yang berada di lain daerah belum ada dan belum kompak

Akhir Perlawanan : dengan tipu muslihat Jepang melalui Kolonel Katagiri (Komandan Pasukan Jepang), pasukan PETA berhasil ditipu dengan pura-pura diajak berunding. Empat perwira PETA dihukum mati dan tiga lainnya disiksa sampai mati. Sedangkan Syodanco Supriyadi berhasil meloloskan diri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar